Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – Ciri-Ciri Perkembangan Motorik Bayi Lambat, Bunda Perlu Tahu – Kaya33

Kaya33 – Ciri-Ciri Perkembangan Motorik Bayi Lambat, Bunda Perlu Tahu

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Jakarta

Tumbuh dan kembang anak tidak hanya dilihat berdasarkan fisiknya. Berbagai perkembangan lain termasuk cara mereka belajar, bermain, berbicara, bergerak, hingga berperilaku juga termasuk, Bunda.

Menilik dari laman Cleveland Clinic, para peneliti tidak mengetahui penyebab pasti banyaknya keterlambatan perkembangan pada anak. Namun, beberapa keterlambatan perkembangan terjadi karena faktor genetik termasuk down syndrome.

Selain itu, beberapa bayi dan anak juga memiliki peningkatan risiko keterlambatan tumbuh kembang karena faktor lingkungan. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Paparan racun sebelum lahir seperti alkohol atau timbal
  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Tidak cukup oksigen saat lahir
  • Mendapatkan gizi dan nutrisi yang buruk
  • Kondisi kesehatan seperti infeksi telinga kronis dan masalah penglihatan
  • Trauma berat termasuk pelecehan anak

Dikutip dari laman idai.or.id, untuk mengetahui seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan, perlu adanya data, laporan, keluhan orang tua, deteksi dini, atau skrining.

Meski begitu, sebaiknya Bunda dan Ayah mengetahui tanda bahaya (red flag) perkembangan anak yang sederhana. Setiap perkembangan pun memiliki ciri yang berbeda-beda.

Secara garis besar, ranah perkembangan anak terdiri dari motorik kasar, motorik halus, bahasa atau wicara, serta personal sosial dan kemandirian. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap angka kejadian keterlambatan perkembangan anak belum diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan sekitar 1-3 persen anak di bawah usia lima tahun mengalami hal ini.

Ciri perkembangan motorik bayi terlambat

Keterampilan motorik halus meliputi gerakan-gerakan kecil seperti memegang mainan atau krayon. Sementara itu, keterampilan motorik kasar membutuhkan gerakan yang lebih besar seperti melompat, menaiki tangga, atau melempar bola.

Perlu dipahami bahwa perkembangan motorik setiap anak akan berbeda-beda. Namun, kebanyakan bayi sudah bisa mengangkat kepalanya di usia tiga bulan, duduk dengan bantuan di usia enam bulan, serta berjalan jauh sebelum usia dua tahun.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ketika anak mengalami keterlambatan pada perkembangan motoriknya, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memegang suatu benda. Tidak hanya itu, mereka mungkin juga kesulitan dalam berguling, duduk, serta berjalan.

Selain itu, ada pula beberapa ciri lain yang memperlihatkan bayi mengalami perkembangan motorik yang terlambat. Dikutip dari laman Healthline dan Baby Center, berikut ini deretannya:

  1. Anggota tubuh terkulai atau lemas
  2. Lengan dan kaki kaku
  3. Gerakan terbatas pada lengan dan kaki
  4. Ketidakmampuan untuk duduk tanpa bantuan di usia sembilan bulan
  5. Dominasi refleks tidak sadar atas gerakan sukarela
  6. Tidak mampu menahan beban pada kaki dan berdiri pada usia sekitar satu tahun
  7. Tidak bisa mengangkat kepala saat tengkurap di usia dua bulan
  8. Tidak mendekatkan tangan ke mulut di usia dua bulan
  9. Tidak bisa menjaga kepala tetap stabil di usia empat bulan
  10. Tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut
  11. Tidak mencoba mencengkeram hal-hal yang bisa dijangkau di usia enam bulan
  12. Tidak berguling ke segala arah
  13. Tidak memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya
  14. Tidak bisa melompat di tempat ketika berusia empat tahun
  15. Kesulitan menulis

Perawatan keterlambatan perkembangan

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, jika keterlambatan perkembangan tidak ditemukan sejak usia dini, anak-anak tidak akan mendapatkan perawatan dengan cepat. Hal ini tentu akan memperburuk keterlambatan perkembangan yang mereka alami.

Semakin cepat anak mendapatkan perawatan, semakin baik bagi mereka untuk mengatasi masalah ini.

Perawatan dan penanganan yang diberikan untuk anak pun berbeda-beda, berdasarkan dengan masalah yang anak alami. Penyedia layanan kesehatan mungkin akan merujuk anak ke dokter spesialis misalnya seperti berikut ini:

  • Spesialis pendengaran
  • Terapis bicara
  • Dokter spesialis perkembangan anak
  • Ahli saraf
  • Penyedia layanan intervensi dini

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.