Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – Dongeng Anak: Lala, Anak Kucing yang Berani – Kaya33

Kaya33 – Dongeng Anak: Lala, Anak Kucing yang Berani

Cerita Fabel: Lala, Anak Kucing yang Berani
Jakarta

Lala adalah anak kucing kecil yang tinggal bersama ibundanya di sebuah rumah kayu dekat taman. Setiap hari, Lala bermain, makan, dan tidur di pangkuan sang Bunda. Namun suatu hari, saat mereka bermain petak umpet, Lala kehilangan jejak ibunya.

“Bunda?” panggil Lala. “Bunda, aku di sini…”

Tapi tidak ada jawaban. Lala mulai panik. Ia berjalan ke luar halaman, mencari di balik semak-semak dan di bawah ayunan, tapi ibundanya tidak ada.

Lala duduk di bawah pohon, menahan tangis. Tapi lalu ia ingat kata-kata ibundanya: “Kalau kamu takut, tarik napas… dan coba pelan-pelan cari jalan keluar.”

Jadi Lala berdiri lagi. Ia melihat taman di depannya. Ia belum pernah pergi sejauh itu sendiri. Tapi ia tahu, ia harus berani.

Pertama, ia bertemu anjing kecil yang sedang makan biskuit. “Boleh aku tanya? Kamu lihat ibuku?” tanya Lala.




Anjing kecil menggeleng. “Tapi kamu bisa tanya si kelinci di dekat ayunan.”

Lala pun berjalan ke ayunan, dan bertemu kelinci putih yang sedang membaca buku.

“Kamu lihat kucing besar?” tanya Lala.

Kelinci tersenyum. “Aku lihat dia pergi ke arah warung. Mungkin dia mencarimu juga.”

Lala berterima kasih dan lanjut berjalan. Tapi perutnya mulai lapar. Ia melihat roti jatuh di bawah bangku. Ia ingin memakannya, tapi ia ingat ibundanya selalu bilang, “Kalau mau makan, pastikan itu bersih.”

Jadi Lala tidak memakan roti itu. Ia hanya minum air dari keran taman dan terus berjalan.

Akhirnya, di dekat warung, Lala mendengar suara yang sangat ia kenal.

“Lalaaa! Di mana kamu?”

“Bundaaa!!” Lala berlari secepat mungkin.

Ibundanya langsung memeluknya erat. “Bunda sangat khawatir. Maaf Bunda sempat hilang tadi. Tapi kamu hebat, Nak. Kamu tidak menyerah.”

Lala tersenyum kecil. “Aku takut, Bunda. Tapi aku ingat kata Bunda. Jadi aku coba berani.”

Sejak saat itu, Lala tahu: kadang-kadang, kita bisa merasa sendiri dan takut. Tapi kalau kita tenang, minta bantuan, dan tetap berusaha… kita bisa menemukan jalan pulang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.