Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – Alami Kerapuhan Tulang, Kiki Jalani 16 Kali Operasi Sejak Balita – Kaya33

Kaya33 – Alami Kerapuhan Tulang, Kiki Jalani 16 Kali Operasi Sejak Balita

Kiki Nugraha
Jakarta

Remaja asal Siak, Riau, Kiki Nugraha (14) tak pernah tahu rasanya berjalan seperti anak-anak lainnya. Sejak umurnya 3 tahun, Kiki sudah mengalami patah tulang dan terus berlanjut belasan tahun hingga sekarang.

Sungguh cobaan yang begitu berat baginya apalagi sudah hampir setahun Kiki tidak lagi ditemani ayahnya yang merupakan penopang ekonomi di keluarga. Hanya ada Teti Yenti (52), sang ibu yang ikut bersama Kiki menjemput kesembuhan di Jakarta.

“Di Riau dia dioperasi kalau nggak salah 8 kali. Karena dokter nggak ada alat jadi dirujuk ke RSCM.Di RSCM-nya 2018. Sampai sekarang operasinya udah 16 kali. Kemo udah 12 kali,” jelas Yeti kepada tim berbuatbaik.id di rumah singgah di bilangan Jakarta Pusat.

Yeti mengisahkan awal mula anak bungsunya itu mengalami kerapuhan tulang. Di umurnya yang masih balita, Kiki sudah mengalami patah tulang dan terus terulang.

“Mau penyembuhan, udah 3 bulan patah lagi. Patah paha kanan, paha kiri gitu. Terus sekarang punggung ada yang 3 ruas patah,” jelas Yeti.

Kiki juga harus menjalani serangkaian kemoterapi agar tulangnya padat karena jika salah gerak sedikit, tulang Kiki bisa patah. Bahkan alasannya bisa sangat sepele, seperti hendak duduk atau menggerser badannya.

Kiki NugrahaKiki Nugraha/ Foto: Kiki Nugraha

“Kemarin aja buka puasa. Mau turun dari kursi, patah. Terus kadang mau ngensot, dia kan ngensot, patah juga bisa. Saya heran. Jadi dokter bilang dia itu tulangnya rapuh memang,” sambungnya.

Kelainan tulang ini bukan hanya terjadi pada Kiki tetapi anak sulungnya namun kondisinya tidak terlalu parah. Perekonomian keluarga ini pun semakin rapuh saat sang ayah meninggal dunia.

Sehingga seluruh kebutuhan keluarga dipenuhi oleh anak ketiga Yeti yang bekerja sebagai kasir di minimarket. Apalagi sudah tidak ada rumah untuk didiami karena sudah dijual untuk kebutuhan selama di Jakarta.

Meskipun belum ada jaminan kesembuhan untuk Kiki dari tim dokter, namun keluarga Kiki menolak menyerah. Apalagi pesan ini disampaikan sebagai wasiat oleh bapak Kiki.

“Soalnya dulu bapak kan udah berjuang waktu dia masih hidup kan, mungkin dia mau sampai di sebuah jalan. Karena di sini kita kan sama-sama berjuang di rumah singgah ini kan.
Begitulah, begitu semangat teman-teman,” ucapnya optimis.

Apalagi Kiki juga tetap semangat menjalani semua prosedur dan terapi untuk menjemput kesembuhannya. Kiki menambahkan mimpinya hanya satu agar dia bisa berjalan dan bersekolah suatu saat nanti.

Kiki NugrahaKiki Nugraha/ Foto: Kiki Nugraha

“Ya pengennya jalan seperti orang normal aja Pengen sekolah, terus kalau bisa inginnya bawa mama ke Mekah,” harap Kiki.

Sahabat Baik, tiada yang lebih berarti dari perjuangan ibu untuk buah hati. Tujuannya hanya satu melihat yang tersayang bisa berjalan.

Kamu bisa menjadi bagian dari jalan perjuangan Kiki dengan mulai Donasi sekarang juga di berbuatbaik.id. Hanya di berbuatbaik.id, seluruh kebaikanmu tersampaikan sempurna.