Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – Tahapan Imunisasi Bayi Baru Lahir hingga Usia 6 Bulan – Kaya33

Kaya33 – Tahapan Imunisasi Bayi Baru Lahir hingga Usia 6 Bulan

Keunikan Bayi Baru Lahir

Imunisasi merupakan salah satu komponen yang penting untuk didapat secara lengkap sesuai rekomendasi jadwal, terutama pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Seperti apa tahapan imunisasi bayi baru lahir?

Perlu dipahami oleh orang tua bahwa imunisasi merupakan langkah pencegahan spesifik untuk mencegah penyakit menular pada bayi dan balita. Efektivitas imunisasi pun akan lebih maksimal jika dilakukan secara bertahap dan lengkap.

Untuk saat ini, tahapan imunisasi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan mengikuti rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terbaru yang dirilis pada tahun 2024.

Manfaat imunisasi untuk kesehatan anak

Dikutip dari buku Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi Ketujuh Tahun 2024 yang disusun oleh Satgas Imunisasi IDAI, penyakit infeksi seperti polio, campak, dan difteri dapat dicegah dengan imunisasi.

IDAI juga menyebutkan bahwa imunisasi merangsang kekebalan spesifik di dalam tubuh bayi dan anak, sehingga mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat, cacat dan kematian.

Benar terbukti bermanfaat, sehingga semua negara melakukan imunisasi rutin untuk melindungi bayi, anak dan remaja terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya, agar terhindar dari sakit berat, cacat dan kematian.

Kadar antibodi bayi dan anak yang telah melengkapi status imunisasi sesuai jadwal, terbukti jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak melengkapi imunisasi. 

Tahapan imunisasi bayi baru lahir 

Dikutip dari laman Ayo Sehat Kemenkes RI, tahapan imunisasi untuk bayi baru lahir hingga 6 bulan dibagi menjadi seperti berikut:

1. Hepatitis B  

Hepatitis B adalah infeksi serius akibat virus yang berpotensi menyebabkan kerusakan hati yang parah, termasuk peningkatan risiko penyakit hati kronis dan kematian.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun mungkin tidak menunjukkan tanda atau gejala infeksi apa pun. Tetapi anak-anak yang berusia lebih dari 5 tahun mungkin mengalami gejala seperti kelelahan, penyakit kuning, mual, dan muntah.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerima vaksinasi hepatitis B untuk membantu mencegah infeksi.

2. Polio 

Saat bayi mencapai usia 1 bulan, penting untuk diberikan vaksin polio. Penyakit yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan ini bisa diberikan vaksinnya baik melalui mulut (OPV) maupun suntikan (IPV).

3. BCG 

Imunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin) adalah vaksin yang bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB). Ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. 

Selain menghindari penyakit tuberkulosis, vaksin BCG juga dapat mencegah terjadinya radang otak (meningitis) akibat dari komplikasi TB. Imunisasi BCG dapat dilakukan saat usia anak 2-3 bulan.

4. DPT

DPT merupakan singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus. Bisa diberikan pada bayi berusia 2-4 bulan dengan jeda pemberian 1 bulan. 

Difteri sendiri merupakan penyakit akibat infeksi bakteri, yang dapat menyerang semua usia dan mengakibatkan sesak napas bahkan kematian. Sementara itu, pertusis atau batuk rejan (atau juga dikenal sebagai penyakit ‘batuk 100 hari’) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. 

Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini menghasilkan neurotoksin yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan kejang otot.

Pada tahapan pertama, vaksin DPT diberikan tiga dosis yakni di usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. 

5. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)

PCV alias pneumokokus adalah gangguan paru-paru taraf sedang hingga berat yang sulit ditanggulangi jika terlanjur terindeksi. Vaksin ini pun sangat penting untuk didapatkan secara lengkap oleh Si Kecil.

Vaksin PCV diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.

6. Rotavirus

Virus Rotavirus menyerang sistem pencernaan dan berisiko dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Untuk mencegah hal ini terjadi, vaksin ini pun termasuk dalam tahapan imunisasi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan.

Vaksin Rotavirus monovalen (RV1) diteteskan dalam dua dosis, dosis pertama usia 6-12 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, paling lambat usia 24 minggu.

Sementara itu, vaksin Rotavirus pentavalen (RV5) diberikan dalam 3 dosis, dosis pertama pada usia 6-12 minggu, interval antardosis 4-10 minggu, dosis ketiga paling lambat usia 32 minggu.

Langkah pencegahan penyakit menular pada bayi

Sebisa mungkin, berikan ASI eksklusif untuk bayi. Saat usianya sudah mencapai lebih dari 6 bulan, berikan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan nutrisi lengkap dan seimbang. Jaga kebersihan diri bayi, serta sediakan air bersih untuk makanan dan minumannya.

Pastikan anak mendapatkan imunisasi secara lengkap dan sesuai tahapan. Dalam waktu 4-6 minggu setelah imunisasi, akan timbul antibodi spesifik yang efektif mencegah penularan penyakit.

Demikian ulasan tentang tahapan imunisasi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Jangan lupa untuk rutin memantau dan mencatat jadwal pemberian vaksin Si Kecil agar terpenuhi dengan lengkap ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.