
Demam merupakan suatu kondisi suhu tubuh di atas normal akibat adanya peningkatan pengatur suhu di hipotalamus. Pada sebagian besar anak, demam terjadi akibat adanya perubahan pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus, Bunda.
Penyakit yang disertai demam dapat menyerang sistem yang meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan nonspesifik dalam pemulihan terhadap infeksi. Dikatakan demam apabila suhu rektal (pantat) >38°C atau suhu oral (mulut) >37.8°C atau suhu aksila (ketiak) >37.2°C.
Sebagai orang tua, kita perlu mengetahui tanda-tanda umum demam pada anak, mengutip Parents, tanda-tandanya antara lain:
- Merasa hangat saat disentuh
- Pipi dan wajah memerah
- Menggigil dan berkeringat dingin
- Mata berkaca-kaca
Penanganan demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis nonfarmakologis atau keduanya. Dilansir Elsevier, tindakan farmakologis adalah pemberian obat antipiretik. Sementara, salah satu tindakan nonfarmakologis adalah dengan kompres, Bunda.
Bagaimana cara mengompres anak demam? Apakah kompresnya pakai air hangat atau dingin? Berapa lama mengompres anak demam? Simak penjelasannya melalui artikel ini.
Kompres hangat atau dingin, mana yang tepat saat demam?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh, Bunda.
Kompres dingin mengakibatkan pembuluh darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.
Sebaliknya, kompres hangat sangat disarankan. Mengutip penelitian yang dipublikasi melalui Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) Indonesia, kompres air dapat memelihara suhu tubuh sesuai dengan fluktuasi suhu tubuh pasien.
Penggunaan kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Kompres yang diberikan pada anak demam yaitu kompres hangat karena dengan kompres hangat yang diletakkan pada lipatan tubuh dapat membantu proses evaporasi atau penguapan panas tubuh.
Kompres hangat membuat suhu tubuh hangat. Lalu, tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh.
Ketika suhu di luar hangat, akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami vasodilatasi. Selanjutnya, pori pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas, sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh.
Cara mengompres anak demam yang benar dan ampuh
Untuk mengompres anak, ada dua cara yang bisa Bunda lakukan yaitu dengan kompres basah dan kering. Bedanya kompres basah dan kering, bahwa kompres basah umumnya lebih mudah membuat pori-pori kulit terbuka.
Namun, jika Bunda dan anak tidak di rumah atau membutuhkan sesuatu yang praktis dan tidak memerlukan pembersihan, kompres kering dapat menjadi pilihan yang baik.
Kompres basah
Kita dapat dengan mudah membuat kompres hangat lembap di rumah dengan beberapa cara. Dikutip dari Healthline, berikut caranya:
- Siapkan handuk kecil dan mangkuk besar, lalu lakukan langkah-langkah berikut,
- Isi mangkuk dengan air hangat suam-suam kuku.
- Rendam handuk dalam air panas, peras kelebihannya.
- Lipat handuk menjadi persegi dan tempelkan ke area yang nyeri. Tempelkan handuk ke kulit Kita hingga 20 menit setiap kalinya.
Kompres kering
Kita juga dapat membuat kompres hangat kering dengan mudah menggunakan bahan-bahan yang dimiliki di rumah.
Daripada handuk, kumpulkan beras mentah dan kaus kaki panjang yang bersih. Kita dapat menggunakan garam jika tidak memiliki beras. Kita juga memerlukan sumber panas, seperti microwave.
Setelah Kita memiliki semua bahan, ikuti langkah-langkah berikut:
- Isi bagian kaki kaus kaki dengan beras mentah.
- Ikat bagian atas kaus kaki.
- Masukkan kaus kaki berisi beras ke dalam microwave selama 30 detik. Terus panaskan dalam interval 15 detik hingga terasa hangat, tetapi tidak panas saat disentuh.
- Tempelkan kaus kaki ke area yang nyeri hingga 20 menit setiap kalinya.
- Jika kita hanya perlu menggunakan panas pada area kecil, kita juga dapat meletakkan sendok logam di bawah air panas yang mengalir selama sekitar 10 detik, atau hingga memanas. Keringkan sendok dan tempelkan pada bagian yang sakit selama 20 menit. Pastikan sendok tidak terlalu panas sebelum kita menempelkannya pada kulit.
Bagian tubuh yang baik untuk dikompres saat anak demam
Penggunaan kompres air hangat bisa dilakukan jika di lipatan ketiak dan lipat selangkangan (inguinal). Lalu, berapa lama memberikan kompres hangat pada anak? Bunda bisa melakukannya selama 10-15 menit. Itu akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.
Jika suhu tubuh anak meningkat lebih dari 40 derajat Celsius, maka penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu untuk menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak bagian hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air hangat.
Cara lain mengatasi demam pada anak selain kompres
Selain kompres, ada cara lain untuk mengatasi demam pada anak. Beberapa di antaranya merupakan cara yang alami dan tradisional bisa dilakukan di rumah,:
Jaga anak tetap terhidrasi
Keringat akibat demam dapat membuat anak mengalami dehidrasi, jadi usahakan sebisa mungkin untuk menjaga mereka tetap terhidrasi. Untuk bayi di bawah 6 bulan, terus berikan ASI atau susu formula untuk menghidrasi (hindari minuman lain kecuali yang direkomendasikan oleh dokter anak).
Untuk bayi di atas 6 bulan yang mengonsumsi makanan padat, ASI dan susu formula tetap direkomendasikan, tetapi juga dapat menambahkan sumber hidrasi lain seperti air atau buah-buahan yang menghidrasi. Untuk balita dan anak-anak yang lebih besar, berikan banyak air.
Jangan memakai pakaian yang terlalu pendek atau tebal untuk anak
Wajar jika anak yang sedang demam ingin berpakaian lebih hangat daripada biasanya. Namun, pastikan mereka tidak berpakaian terlalu pendek atau ditutupi selimut tebal, karena hal ini dapat mencegah panas tubuh keluar dan menyebabkan suhu tubuh mereka semakin meningkat.
Jangan langsung minum obat
Jika demamnya ringan dan baik-baik saja, banyak dokter anak akan menyarankan untuk memantau demam dan membiarkannya berjalan dengan sendirinya tanpa obat. Demam rendah, meskipun terkadang bikin khawatir, memiliki tujuan yang baik untuk tubuh dan biasanya tidak berbahaya.
Ketahuilah kapan harus menghubungi dokter
Meskipun sebagian besar demam pada anak kecil tidak mengkhawatirkan, penting untuk mengetahui kapan harus menghubungi dokter jika demam. Ikuti intuisi Bunda, kapan mencari perawatan medis, seberapa tinggi demamnya, sudah berapa lama mereka demam, dan gejala lain apa yang mereka alami.
Demikian ulasan mengenai demam anak, termasuk pertolongan pertama di rumah. Jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk memeriksakan anak yang sedang demam jika kondisinya mengkhawatirkan. Tidak ada salahnya untuk menghubungi dokter saat anak sakit.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)
No responses yet